Halaman

Minggu, 13 November 2011

"Diantara Mukjizat nabi Muhammad yg bisa kita saksikan"

[dari sebuah Postingan yg menarik dari mr J.P. Jones di Forum dialog K-I]


Bismillahirrahmanirrahim.

Ketika arah kiblat mengarah ke Baitul-Maqdis, di tahun kedua Hijrah waktu Rasul Allah SAW berada di Madinah beliau diperintahkan agar beliau berkiblat kearah Masjidil-Haraam di Mekkah, kemudian tempat itu menjadi kiblat bagi muslimin. Sejak itu Islam menyebar hingga datangnya pertolongan Allah dan kemenangan dan orang-orang masuk Diin- Allah (Agama Islam) dengan berbondong-bondong.

Lalu datanglah orang-orang Yaman sebagai muslimin, setelah itu Rasul Allah SAW mengutus para pengajar kepada mereka untuk mengajarkan Agama Islam, maka beliau mengutus Ali bin Abi Thalib RA ke Hamdan dan mengutus Mu’adh ibn Jabal ke Janad dan beliau mengirimkan utusan-utusan ke San’a, diantara mereka adalah Waber ibn Yuhannas Al-Khaza’i yang diutus sebagai perwalian atas kota San’a dimana Rasul Allah SAW telah memerintahkan beliau (Waber ibn Yuhannas Al-Khuza’i) untuk mendirikan mesjid dengan ciri tertentu Rasul Allah SAW telah memberikan ketetapan kepada beliau.

At-Tabarani meriwayatkan dalam Al Mu’jam Al Awsat: Waber ibn Yuhannas Al-Khuza’i telah berkata:” Rasul Allah SAW telah berkata kepadaku: “Apabila engkau membangun Mesjid San’a, bangunlah mesjid itu disebelah selatan bukit yang bernama -adh-Dhain.
Al-Hafizh Ar-Razy ia menulis dalam bukunya “At-Tariikh-us-San’a” (Sejarah kota San’a) bahwa Rasul Allah SAW telah memerintahkan kepada Wabr ibn Yuhannas Al-Anshari ketika beliau diutus Rasul Allah SAW ke San’a sebagai perwaliannya

Beliau bersabda: “Ajaklah mereka untuk beriman, apabila mereka mematuhimu untuk itu, maka syaria’tkanlah shalat, apabila mereka mematuhimu untuk itu, maka shalatlah dan bangunlah mesjid di Bustaani Bathan (Taman Bathan), dimana disana terdapat batu karang yang diselubungi (Ghamdan) dan mengarahlah kamu dari batu itu kearah bukit yang bernama Dhayn”. Dan Razi berkata: Rasul Allah telah memberi ketetapan kepada Waber untuk mendirikan diding-dinding Bathan untuk mesjid dan jadikanlah itu dari posisi dasar batu karang temboknya dan hadapkanlah mengarah ke Bukit Dhayn.

Bisa di check kesejarahannya:
http://www.islamictimes.co.uk/content/view/623/50/
http://books.google.com/books?id=95Q3AAAAIAAJ&pg=PA115&lpg=PA115&dq=badhan+walls&source=bl&ots=CTnLs_WCvq&sig=bJy5fkcz0EMqX5BoAljm4qNnIXw&hl=en&ei=kUz5TcrqHY7AgQfekriYDA&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=4&sqi=2&ved=0CD4Q6AEwAw#v=onepage&q=badhan%20walls&f=false

Sekarang kita check keakurasian ketentuan Nabi Muhammad SAW, bahwa garis yang melintasi batu karang Ghamdan, bukit Dhain juga melintasi Ka’bah, alias berada dalam satu garis bujur
Mesjid San’a masih ada sampai sekarang, batu karang Ghamdan juga masih ada, bukit Dhain masih ada, dan setelah di check dengan satelit, melalui google earth bisa dicheck bahwa batu karang Ghamdan, bukit Dhain dan Ka’bah adalah berada dalam SATU GARIS BUJUR !!!. Allahumma shalli ‘ala Muhammad.

Check disini :
http://www.youtube.com/watch?v=1r-K9bZqb6w

Perhatikanlah bagaimana nabi Muhammad SAW diawal abad ke VII CE tanpa GPS, tanpa peta, dapat dengan akurat menentukan arah qiblat Makkah – San’a yang berjarak 800 Km http://www.mapcrow.info/Distance_between_Sanaa_YM_and_Mecca_SA.html, sedangkan beliau sendiri berada di kota Madinah yang berjarak 380 km dari Makkah http://distancecalculator.globefeed.com/Saudi_Arabia_Distance_Calculator.asp
dan berjarak 1100 km dari San’a http://www.travelmath.com/flight-distance/from/MED/to/SAH

Darimanakah beliau mendapatkan informasi navigasi itu, kalau bukan petunjuk dari Allah SWT?
Apakah ini tidak termasuk mu’jizat yang bisa kita saksikan? “SUBHANALLAH”